Jakarta, 5 November 2021 – PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) terus memperkuat penerapan Environmental, Social and Governance (ESG). Salah satu inisiatif ESG yang diperkuat yakni promoting human rights, dengan membuka akses kesempatan kerja yang lebih inklusif, mempromosikan keberagaman serta hak asasi manusia, dan menghapuskan diskriminasi.
Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga SH C&T, Irto Ginting mengatakan, implementasi ESG yang dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga tersebar dalam sejumlah program bagi penyandang disabilitas, baik di lingkungan kerja Pertamina, maupun melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi.
Pertamina Patra Niaga turut membuka akses kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas sebagai agent Call Center 135. Para sahabat disabilitas diberikan pelatihan serta ruang untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang manajemen hubungan pelanggan.
“Jika konsumen pernah menghubungi Call Center Pertamina 135, dibalik nada suara yang ramah terdapat 6 orang agent yang merupakan sahabat disabilitas. Kami tidak melihat keterbatasan yang dimiliki, namun kegigihan mereka melayani dengan tulus dan selalu berupaya memberikan layanan yang prima bagi konsumen Pertamina, dan itu patut dijadikan contoh. Melalui lingkungan kerja yang lebih inklusif, kami ingin memberikan kesempatan bagi sahabat disabilitas agar dapat berkontribusi dan berprestasi di Pertamina,” ungkap Irto.
Selain itu Irto menjelaskan, Pertamina Patra Niaga turut menginisiasi program-program CSR dalam bentuk inovasi sosial yang berkelanjutan untuk mendorong kemandirian ekonomi dan menghapuskan diskriminasi yang dialami kelompok penyandang disabilitas di sekitar wilayah operasinya di seluruh Indonesia.
Di bidang pendidikan atau Pertamina Cerdas, Pertamina Patra Niaga mengembangkan program Dreamable. Sekolah pendidikan inklusif ini membantu 50 orang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang selama ini tidak memiliki akses terhadap sekolah formal maupun mengalami diskriminasi. Selain itu di wilayah Kabupaten Buleleng, Bali, terdapat program CSR Kawasan Ekonomi Masyarakat (KEM) Kolok Bengkala. Program ini fokus pada pendidikan pengentasan buta huruf, dan pelatihan keterampilan kearifan lokal bagi komunitas kolok (tuli-bisu). Ada juga KALEB (Komunitas Tuli Peduli Bitung), yang hadir membantu 45 orang penyandang tunarungu di Kota Bitung, Sulawesi Utara, dalam menunjang kegiatan pelatihan berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Di bidang pemberdayaan masyarakat atau Pertamina Berdikari, terdapat program difablepreneur Sriekandi Patra yang memberikan pendampingan psikososial, pelatihan membatik, serta pembentukan pusat inkubasi bisnis bagi kelompok difable di Boyolali, Jawa Tengah. Di Bandar Lampung, program SADILA (Sahabat Disabilitas) memberikan pelatihan keterampilan teknis usaha steam motor dan meracik kopi secara mandiri. Lalu di Banjarmasin, Kalimantan Selatan terdapat program Pertadaya (Pertamina bersama Disabilitas Berkarya), 40 penyandang disabilitas tuna rungu diberikan pelatihan dan pengembangan usaha cuci motor, membuat kue, menjahit, dan potong rambut.
Sedangkan di bidang kesehatan atau Pertamina Sehat, terdapat program Bina Kampung Sehat yang secara rutin mengadakan pemeriksaan kesehatan bulanan serta pendampingan bagi penyandang disabilitas mental (Orang Dengan Gangguan Jiwa) di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
“Program-program tersebut ke depan akan terus dikembangkan agar berkelanjutan. Sehingga dapat mendukung pemerintah dalam menerapkan nilai ESG dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Delevopment Goals (SDG's) terutama di point 3, 4 dan 8 yaitu untuk memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan, memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tambah Irto.
Melalui beberapa insiatif ESG tersebut, Pertamina Patra Niaga berhasil meraih 4 PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di tahun 2020. (*)