Jakarta – Dalam upaya mendorong hak dan kesetaraan penyandang disabilitas khususnya Teman tuli, PT Pertamina Maintenance and Construction (“PertaMC”) yang merupakan Anak Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga menggelar kegiatan pengembangan masyarakat (Community Development) melalui Program Sustainable Development Goal’s (SDG’s) PertaMC Energizing Your Movement, Perwira PertaMC dan Teman Tuli pada Kamis (30/05). Kegiatan ini dilaksanakan di “Sunyi (Rumah Kopi dan Harapan) Barito, Jakarta yang mayoritas pekerja merupakan Teman Tuli.

Direktur Utama PertaMC, Andry Widiasti mengatakan, kegiatan yang bertemakan “PertaMC Peduli Teman Tuli - Isyarat Keberlanjutan Energi Bagi Negeri” tersebut merupakan salah satu agenda program Sustainable Development Goals (SDG’s) Perusahaan dalam mendorong inklusifitas dan melindungi hak-hak teman-teman tuli.

“Pada tahun 2024, PertaMC berfokus pada aspek inklusif dengan turut mendukung penyetaraan hak para penyandang disabilitas di Indonesia, salah satunya melalui kegiatan ini. Salah satu kegiatan utama yakni pembelajaran Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) kepada para peserta yang merupakan Perwakilan Manajemen PT Pertamina (Persero), Perwakilan Manajemen PT Pertamina Patra Niaga dan serta Direksi, Manajemen & Perwakilan Agent of Change (AoC) PertaMC oleh Coach Teman Tuli yang juga difasilitasi aksesbilitasnya oleh Juru Bahasa Isyarat (JBI)”, jelas Andry.

Andry menambahkan, selain itu, dukungan PertaMC kepada penyandang disabilitas juga dilakukan melalui kegiatan penandatanganan Komitmen Respectful Workplace yaitu Perusahaan Berkomitmen Menciptakan Respectful Workplace (RWP) di Lingkungan Kerja yang Bebas dari Diskriminasi, Kekerasan, Pelecehan serta Menjunjung Tinggi Kesetaraan dan Menghargai Keberagaman.

Dukungan Perusahaan terhadap keberlanjutan energi bagi negeri dilakukan melalui penyerahan simbolisasi Program SDG’s PertaMC Support UMKM Kopi Sunyi dan Support Sunyi Academy”.  UMKM Kopi Sunyi diharapkan bisa memberikan platform untuk menunjukkan kemampuan mereka melalui secangkir kopi dan seni. Sedangkan Support Sunyi Academy menjadi wadah pelatihan dan kegiatan upskilling lainnya, baik untuk Teman Tuli maupun Teman Dengar,” ujar Andry.

Sementara itu, Co-Founder Sunyi (Rumah Kopi dan Harapan), Yo Renno Widjaja menyampaikan apresiasinya kepada PertaMC selaku Anak Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga yang ikut berkomitmen dalam upaya mendorong kelompok disabilitas menjadi lebih diterima dan aktif dalam masyarakat.

“Kegiatan ini sangat luar biasa karena kolaborasi dan dukungan dari PertaMC akan membantu teman tuli dalam memperoleh ilmu dan kesetaraan. Bentuk dukungan ini akan turut membantu lebih banyak teman tuli dan teman-teman disabilitas lainnya untuk mendapatkan pekerjaan dan permodalan kedepannya,” ujar Renno.

Turut hadir sebagai narasumber dan coach dalam pelatihan Bisindo, Bambang Ramadan yang merupakan Teman Tuli dari Fungsi Trading Governance & Performance PT Pertamina Patra Niaga.

Dalam kegiatan sharing session, Bambang memberikan pelatihan terkait bagaimana cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman tuli, serta bagaimana Teman Tuli bisa dihargai, diterima dan didukung.

“Melalui kesempatan ini saya berharap agar dunia kita lebih inklusif, ditambah juga kami bisa terlibat sebagai disabilitas yang aktif bekerja. Program-program baik seperti ini diharapkan terus dilanjutkan dan disosialisasikan agar tumbuh perasaan ke teman-teman tuli bahwa mereka setara,” sebut Bambang.

Antusiasme yang tinggi juga turut dirasakan oleh Perwira PertaMC, salah satunya Suparjono yang menjabat sebagai Corporate Secretary & Legal PertaMC menyampaikan bahwa kegiatan Community Development Perwira PertaMC x Teman Tuli dapat meningkatkan kepercayaan diri Perwira ketika berkomunikasi dan berinteraksi langsung dengan Teman Tuli.

“Awalnya kami agak ragu untuk memulai berkomunikasi dengan teman-teman kita dari Teman Tuli, karena bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi tentu berbeda. Dengan kegiatan ini, ternyata Teman Tuli sangat terbuka dengan kami sehingga kita dapat saling hidup berdampingan dalam mendorong aspek kesetaraan,” pungkas Suparjono.

Program ini tentunya sejalan dengan fokus dan tujuan keberlanjutan Perusahaan dalam mendorong aspek inklusif menjadi salah satu momentum dalam perwujudan hak bagi penyandang disabilitas yang masuk ke dalam 5 target utama SDG’s diantaranya Tujuan 4 (Pendidikan), Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), Tujuan 10 (Berkurangnya Kesenjangan), Tujuan 11 (Kota yang Berkelanjutan), Tujuan 17 (Kemitraan Global).